.
.
Orang yang mengukur luas bumi namanya Eratosthenes, ilmuwan
berkebangsaan Yunani. Pada saat itu belum ada komputer atau satelit,
jadi bagaimana ia bisa mengukur luas bumi?. Jika sudah memasuki titik
balik matahari musim panas (tanggal 22 Juni) matahari akan berada tepat
di atas sumur yang terletak di Siene, Mesir. Pada hari yang sama,
matahari berada pada kemiringan 7,2° di Alexandria yang berjarak
kira-kira 900 km dari Mesir.
Berdasarkan fakta inilah Eratosthenes menghitung luas bumi. Setelah
itu ia mengumumkan diameter bumi sekitar 45.000 km. Saat ini kita
ketahui bahwa diameter bumi adalah 40.000 km. Jika dibandingkan dengan
perhitungan saat ini, maka ketepatan perhitungan Eratosthenes sangat
mengejutkan. Memang ada selisih sedikit. Itu karena awalnya Eratosthenes
berpikir bentuk bumi benar-benar bulat seperti bola. Sebenarnya bumi
berbentuk oval dan agak menggembung di sekitar khatulistiwa. Jadi, kalau
mengukur radius sekitar khatulistiwa, luasnya kurang lebih 6.380 km.
Tapi kalau mengukur dari daerah selatan atau utara, luasnya sekitar
6.360 km.
0 Comment...:
Post a Comment
Comment please and Don't promote your blog in this comment OK! ;)